BERITA POLTEKESOS




Lembang, 25 April 2025 - Dentang lonceng darurat menggema di SMP Negeri 6 Lembang pagi itu. Ratusan siswa berhamburan keluar kelas, berlindung di bawah
meja sebelum berbaris rapi menuju titik kumpul. Suasana mencekam itu bukan karena gempa sungguhan, melainkan simulasi skenario worst-case gempa yang digelar SBSM Poltekesos Bandung dan Pusat Kajian Bencana (Puskasi). Kegiatan ini merupakan salah satu program besar SBSM Poltekesos Bandung yaitu Program 1001 Sekolah Siaga Gempa (SESAPA). SESAPA merupakan program kolaboratif,
yang ditujukan untuk menyiapkan Generasi Emas Tangguh Bencana di kawasan rawan Sesar Lembang, dengan patahan sepanjang 29 km dan-mengancam adanya potensi gempa hingga magnitudo 7,0 SR.

Sekolah yang terletak hanya 3 km dari jalur patahan ini dipilih sebagai lokasi percontohan. Sebanyak 30 siswa dilatih untuk menjadi Tim Siaga Bencana. Mereka tak hanya belajar teori, tetapi praktik langsung mulai dari mengenal sekolah aman,
melaksanakan prosedur evakuasi, hingga prosedur keselamatan dalam kelas. "Kita siap, kita selamat, itu yang harus di viralkan karena dimanapun kita berada di dunia
ini, pasti ada ancaman bencana dan kita harus siap untuk menghadapinya" ujar
Milly selaku Ketua Pusat Kajian Bencana dan Pengungsi (Puskasi) Poltekesos
Bandung

Program SESAPA 8.0 bukan sekadar pelatihan insidental. SBSM Poltekesos Bandung telah menyiapkan roadmap jangka panjang untuk mewujudkan 1.001 Sekolah Siaga Gempa di seluruh Indonesia, dengan fasislitas pendukung
seperti digita/ mapping risiko bencana berbasis partisipasi masyarakat dan replikasi pelatihan ke jenjang SD hingga SMA. "Anak-anak bukan hanya harus selamat, tapi juga mampu menjadi garda terdepan dalam mitigasi. Kami tak ingin mereka sekadar jadi korban, melainkan bagian dari solusi," tegas Egista, Ketua SBSM Poltekesos Bandung, sembari menunjuk peta interaktif Sesar Lembang yang terpampang di layar.


Di tengah deru krisis iklim dan meningkatnya aktivitas seismik Sesar Lembang-patahan yang disebut para ahli sebagai "sleeping giant" Jawa Barat--program ini menjadi oase optimisme. Simulasi berkala, pembentukan kader siaga di tiap kelas dan integrasi kurikulum kebencanaan diharapkan tak hanya melahirkan Generasi Emas 2045 yang tangguh, tetapi juga menanamkan kesadaran kolektif bahwa keselamatan adalah hak asasi yang harus diperjuangkan
-MNA/AN




@poltekesosbandung

Silahkan isi dengan lengkap data di bawah ini.