Humas-PoltekesosBdg-, Direktur Poltekesos membuka Kegiatan Kuliah Umum Green Social Work pada Program dan Pelayanan Pemberdayaan Sosial.
Bagaimana Mempengaruhi klien dalam memindahkan pola pikir dari manusia ke Lingkungan yang terfokus dari bidang sosial. Jumat (18/09/2020).
Edi Suharto., Ph.D Dirjen Pemberdayaan Sosial berpendapat bahwa Pekerja Sosial dengan menerapkan Green Social Work harus menyiapkan Praktikan, Metode pemahaman, Metode Analisis dan Alat ukur yang disiapkannya lebih berkualitas. Pemberdayaan Sosial adalah proses peningkatan "daya" atau kemampuan individu, lembaga, dan masyarakat.
Program Utama Pemberdayaan Sosial salah satunya Kewirausahaan Sosial dimana kombinasi yang dilakukan berupa Bisnis + Sosial, khususnya Pendekatan Bisnis untuk mengatasi masalah sosial.
Indikator dalam menyokong Kewirausahaan Sosial dapat digunakan 3A yaitu
1. Ability (Kemampuan dan Kekuatan)
2. Asset (Kepemilikan Material Ekonomi)
3. Accessibility (Akses, partisipasi, integrasi)
Dengan menciptakan Pelatihan untuk Generasi muda dalam memunculkan pahlawan pahlawan muda pada penanganan kemiskinan di Indonesia.
Pada pelaksanaan program Green Social Work tidak lagi mengedepankan konsep 4.0 tetapi beralih ketingkatan yang lebih tinggi lagi yaitu BEYOND. Dalam konsep ini fokus utamanya pada BEYOND Environment dengan 3P (Profil, Planet, People) dan BEYOND Enpowerment dengan 5P (Production, Planet, People, Peace, Partnership)
Kedua konsep tersebut dapat didukung dengan beberapa Theory diantaranya. Environment Development, Social Development dan Sustainable Development.
"Tanamlah Pepohonan Meski Besok akan Kiamat Sekalipun" Pungkas Edi Suharto (Al Hadits).
Kegiatan dilakukan secara Daring dengan dihadiri oleh Ketua Prodi Sarjana Terapan (Pekerja Sosial, Rehabilitasi Sosial dan perlindungan pemberdayaan Sosial), Wakil Direktur Bidang Akademik, Dosen, Mahasiswa Poltekesos Bandung,ahli dalam pekerjaan sosial dan 227 orang partisipan peserta.
BERITA TERBARU
POPULAR TAGS
Silahkan isi dengan lengkap data di bawah ini.