HumasPoltekesosBDG _Kesejahteraan Sosial Bandung bersama Kementerian Sosial Masyarakat BEM Kabinet Eskalasi selenggarakan Kelas Bahasa Isyarat yang dibuka oleh Ketua Tim Kerja Kemahasiswaan dan Alumni mewakili Direktur Poltekesos Bandung. Jum'at (13/6/2025)
Bahasa Isyarat adalah bahasa yang mengutamakan komunikasi manual, bahasa tubuh, dan gerak bibir. Bahasa isyarat digunakan oleh komunitas tuna rungu untuk berkomunikasi. Tidak hanya itu, bahasa isyarat juga merupakan alat bagi penggunanya untuk mengidentifikasi diri dan memperoleh informasi. Perbedaan mendasar antara bahasa isyarat dan bahasa lisan terletak pada modalitas atau sarana produksi dan persepsinya. Bahasa lisan diproduksi melalui alat ucap (oral) dan dipersepsi melalui alat pendengaran (auditoris), sementara bahasa isyarat diproduksi melalui gerakan tangan (gestur) dan dipersepsi melalui alat penglihatan (visual). Dengan demikian, bahasa lisan bahasa yang bersifat oral-auditoris, sementara bahasa isyarat bersifat visual-gestural.
Feja Muhdwiyah selaku Ketua Pelaksana Bahasa Isyarat menyampaikan rasa senang dan apresiasi kepada partisipasi yang hadir pada kesempatan ini. Kelas bahasa isyarat memjadi langkah nyata dalam membangun masyarakat yang inklusif, ramah, dan peduli terhadap teman-teman Tuli serta penyandang disabilitas lainnya. Dengan mempelajari bahasa isyarat, kita tidak hanya menambah keterampilan baru, tetapi juga membuka jendela komunikasi yang lebih luas mempererat persaudaraan, dan memberikan kesempatan yang setara bagi semua. Ujarnya
Pernyataan tersebut didukung oleh Ketua Tim Kerja Kemahasiswaan dan Alumni dalam sambutannya menyampaikan kegiatan Bahasa Isyarat ini, dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan, pembelajaran dan pemahaman kepada Mahasiswa bagaimana cara berkomunikasi secara visual yang digunakan oleh masyarakat berkebutuhan khusus sehingga dapat beraktivitas berkomunikasi dan berkontibusi pada inklusivitas khususnya untuk kawan disabilitas rungu dan tuli. Ujar Dewi Rani
Bahasa Isyarat bukan hanya sekedar Bahasa, tetapi juga merupakan Jembatan untuk berkomunikasi. Dengan mempelajari bahasa isyarat kita dapat memperluas pemahaman dan empati terhadap sesama. Terakhir, saya mengapresiasi kepada BEM, Panitia Kegiatan dan seluruh peserta atas partisipasi dan antusiasnya, Mari bersama Kita belajar dengan Gembira dan Penuh Semangat. Pungkasnya
Mengusung Tema "*Speak with Your Hand, Connect with Your Heart*" yang memiliki makna Bahasa tidak terhalang suara bahwa suara dapat disampaikan dengan hati maka akan dirasakan oleh berbagai kalangan. Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari terhitung sejak 13-14 Juni 2025, menghadirkan Narasumber dari Gerkatin DPC Kota Bandung terdiri dari Galih Surya Pratama, Suherman, Rizky Maulidia, Hendro, Achmad Taufan, dan Gumelar S Al-Ghazy.
Gerkatin merupakan Komuitas Organisasi yang berdiri sejak 1960 dan bergerak dalam Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia. Sejak didirikannya, Gerkatin telah berkontribusi Sebanyak 18 Juta Kegiatan Penyandang Rungu Indonesia yang bekerjasama dengan 34 Provinsi, 514 Kabupaten, dan 50 Program Kegiatan seperti Workshop, Pelatihan, Edu Expo dan lainnya.
Kegiatan dihadiri oleh Tim Kerja Kemahasiswaan dan Alumni, Tim Kerja Humas dan Kerjasama, Ketua dan Wakil Ketua BEM Kabinet Eskalasi, dan 70 Mahasiswa Partisipan.
BERITA TERBARU
POPULAR TAGS
Silahkan isi dengan lengkap data di bawah ini.