Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung menggelar Rapat Koordinasi Pembahasan Penetapan Calon Peserta Didik Sekolah Rakyat Tahun Ajaran 2025–2026. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Pertemuan Utama Gd. Rektorat Poltekesos Bandung, Kamis (15/5/2025).
Rapat dipimpin oleh Wakil Direktur Bidang Akademik Poltekesos Bandung, Lina Favourita S., Ph.D., yang juga menjabat sebagai Koordinator Satgas Rekrutmen Siswa, mewakili Direktur Poltekesos. Dalam sambutannya, Lina menyampaikan apresiasi kepada para pendamping dan koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Kota Bandung atas dedikasinya dalam melakukan penjaringan dan pendataan calon peserta didik Sekolah Rakyat (SR).
“Semangat para pendamping PKH luar biasa. Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas dedikasi mereka dalam menjangkau kelompok paling rentan,” ujar Lina.
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Direktur Bidang Umum yang juga bertindak sebagai Koordinator Satgas Belajar Mengajar, serta Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan dan Alumni yang sekaligus menjabat sebagai Koordinator Satgas Penyiapan Prasarana, bersama Tim Satgas Pelaksana Kegiatan Sekolah Rakyat Poltekesos Bandung Tahun 2025.
Rapat ini juga melibatkan sejumlah pemangku kepentingan strategis, antara lain Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, Kepala Dinas Sosial Kota Bandung, Koordinator PKH Kota Bandung, serta Koordinator PKH dari tingkat kecamatan.
Perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Iim Imandala, dalam sambutannya menyoroti dinamika pelaksanaan Sekolah Rakyat ini. Ia menyampaikan bahwa proses persiapan terus berlangsung, termasuk penyesuaian kurikulum yang masih menunggu arahan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
“Model multi-entry dan multi-exit akan diterapkan. Kita masih menunggu kepastian kurikulum dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Yang pasti, proses ini akan tetap memperhatikan kebutuhan belajar anak-anak dari keluarga rentan,” jelas Iim.
Sementara itu, Kepala BPS Kota Bandung, Samiran, menekankan pentingnya akurasi data dalam penetapan calon peserta didik Sekolah Rakyat. Ia mengingatkan bahwa program ini ditujukan bagi masyarakat dalam klasifikasi kesejahteraan desil 1 dan 2.
“Sekolah Rakyat adalah upaya memutus rantai kemiskinan. Pendidikan menengah yang berkualitas dapat mengubah masa depan keluarga. Karena itu, proses pendataan harus benar-benar akurat,” tegas Samiran.
Senada dengan itu, perwakilan Dinas Sosial Kota Bandung, Ajat, juga menyampaikan apresiasi kepada para pendamping PKH atas kerja keras mereka di lapangan. Ia menegaskan pentingnya ketelitian dalam proses verifikasi calon peserta.
“Kami mengapresiasi kerja keras para pendamping PKH. Namun, perlu diingat bahwa ketelitian sangat penting agar penetapan peserta benar-benar tepat sasaran,” ujarnya.
Sekolah Rakyat yang dikoordinasikan oleh Poltekesos Bandung merupakan salah satu program strategis dari Kementerian Sosial Republik Indonesia. Program ini bertujuan memberikan akses pendidikan menengah setara SMA yang berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, sebagai bagian dari strategi nasional pengurangan kemiskinan.
BERITA TERBARU
POPULAR TAGS
Silahkan isi dengan lengkap data di bawah ini.