HumasPoltekesosBDG_ Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi vokasi di bidang pekerjaan sosial melalui kolaborasi strategis dengan berbagai pemangku kepentingan. Menindaklanjuti arahan Menteri Sosial RI tentang pentingnya sinergi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat, Poltekesos Bandung merintis kerja sama dengan Yayasan Free and Safe Indonesia Foundation (Bebas Selamat Indonesia), sebuah lembaga yang berfokus pada perlindungan dan pemberdayaan anak, remaja, serta perempuan yang berisiko.
Sebagai langkah awal, Poltekesos Bandung menginisiasi pertemuan pembahasan kerja sama yang berlangsung pada Selasa (4/2/2025) di Ruang Pertemuan Lt. 3 Poltekesos Bandung. Pertemuan ini dipimpin oleh Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kerjasama, Moch. Zaenal Hakim, yang juga memandu diskusi terkait rencana nota kesepahaman bersama. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya kerja sama ini untuk mendukung pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta pemberdayaan alumni.
“Tujuan dari tindak lanjut pembahasan kerja sama ini adalah untuk memperluas ruang belajar mahasiswa melalui praktik lapangan dan penelitian yang relevan dengan isu-isu sosial terkini. Selain itu, kami berharap alumni Poltekesos Bandung dapat berkontribusi dalam program-program pemberdayaan yang dikelola oleh Yayasan Free and Safe Indonesia,” ungkap Moch. Zaenal Hakim.
Senada dengan itu, Founder Yayasan Free and Safe Indonesia, Jorge Marquez, menyampaikan bahwa yayasan ini berperan sebagai jembatan transisi bagi anak, remaja, dan perempuan yang telah melewati masa rehabilitasi atau hukuman sebelum kembali bersosialisasi di masyarakat. Melalui program pemberdayaan sosial, pelatihan keterampilan, serta penempatan kerja, yayasan ini berupaya mendukung mereka untuk bangkit dan mandiri. "Banyak mimpi dan harapan anak, remaja, dan perempuan yang perlu didukung setelah menghadapi berbagai tantangan hidup. Kami hadir untuk mendorong mereka meraih kembali cita-citanya, memberikan ruang aman, dan mendukung mereka agar dapat menjalani kehidupan yang lebih baik," ujar Jorge.
Ruang lingkup kerja sama ini mencakup peningkatan kompetensi dalam penyelenggaraan program kesejahteraan sosial, pengembangan laboratorium outdoor untuk inovasi sosial dan model praktik, pelaksanaan magang bagi mahasiswa, serta pemberdayaan alumni. Mahasiswa dan dosen juga diharapkan dapat menjadikan yayasan ini sebagai mitra strategis untuk penelitian di bidang perlindungan anak, pemberdayaan perempuan, dan rehabilitasi sosial.
Melalui kolaborasi ini, Poltekesos Bandung berharap dapat menciptakan ekosistem pendidikan vokasi yang lebih responsif terhadap tantangan sosial, sekaligus memperkuat peran perguruan tinggi dalam mendukung agenda pembangunan kesejahteraan sosial.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Direktur Bidang Umum, Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Umum, Ketua Program Magister Terapan atau yang mewakili, Ketua Program Studi Rehabilitasi Sosial, Ketua Program Studi Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial, Kepala Laboratorium Program Studi Pekerjaan Sosial, serta Tim Kerja Humas dan Kerja Sama Poltekesos Bandung.
BERITA TERBARU
POPULAR TAGS
Silahkan isi dengan lengkap data di bawah ini.