HumasPoltekesosBDG_ Dalam menyelesaikan studinya, mahasiswa pada umumnya harus mampu melewati proses penulisan skripsi. Begitupun di lingkungan kampus Politeknik Kesejahteraan Sosial (POLTEKESOS) Bandung mahasiswa perlu mengikuti aturan alur penulisan skripsi yang ada. Bandung, Rabu (15/02/2023)

Sebanyak 372 orang mahasiswa yang terdiri atas 259 mahasiswa prodi pekerjaan sosial (angkatan 2018 dan 2019), 53 mahasiswa prodi rehabilitasi sosial (angkatan 2019) dan 60 mahasiswa prodi perlindungan dan pemberdayaan sosial (angkatan 2019) mengikuti sidang seminar proposal yang dilaksanakan selama 2 (dua) hari secara luring dan daring dengan menggunakan 21 meja/host yang didalamnya terdapat dosen pembimbing dan dosen penguji sebnayak 3-5 orang dosen. Sebelumnya, mahasiswa yang telah melaksanakan praktikum 3 atau sekarang disebut praktikum komunitas akan mengisi google form yang disediakan oleh panitia dengan mencantumkan judul pada proposal ajuannya, kemudian setelah itu akan dilakukan proses seminar (pengujian) proposal yang diajukan guna mensingkronisasikan berbagai aspek dari judul yang dibuat dengan proses, metode dan prinsip yang diterapkan untuk menghasilkan skripsi, hasil data yang valid dan sesuai kaidah.

Pada proses Seminar Proposal (SemPro) ini mahasiswa akan mempresentasikan ide atau gagasan yang sekiranya mempu menjadi suatu judul skripsi yang baik dan unggul.
Akan tetapi banyak dari mahasiswa akan mengalami proses penolakan dikarenakan adanya ketidak sesuaian antara tulisan dengan praktik lapangan yang dilaksanakanya. Penulisan skripsi haruslah linear denga subtansi yang akan ada dimana dalam penulisannya akan dibimbing oleh dosen Homebase masing-masing selama 1 (satu) semester.
Pelaksanaan sempro ini diharapkan mahasiswa mampu berkomunikasi dan paham akan apa yang harus dilaksanakan pada praktikum baik itu secara subtansi maupun teknis, sehingga dilapangan akan memudahkan dan melancarkan segala proses pengumpulan data dengan baik serta efesien yang kemudian mahasiswa mampu melaksanakan proses pendaftaran dan dilanjutkan sidang akhir pada pertengahan bulan april mendatang.

Selanjutnya, mahasiswa yang melaksanakan sidang akhir mampu berhasil dan dengan cepat menyelesaikan ujian sebnayak 85-90 %, sehingga akan menunjang pada proses akreditasi capaian lulusan sarjana terapan.