Humas-Poltekesos, Bandung - Memasuki masa pra lapangan praktikum laboratorium pada 28 Januari s.d 7 Februari 2022, Mahasiswa Prodi Pekerjaan Sosial mendapatkan pembekalan dari Laboratorium Pekerjaan Sosial untuk kelancaran pelaksanaan praktik di lapangan. Praktikum laboratorium ini merupakan praktikum pertama yang akan diikuti oleh 265 orang Mahasiswa Prodi Pekerjaan Sosial Angkatan 2019 dan Angkatan 2018, yang akan dilaksanakan mulai 8 februari s.d 18 April 2022. Mahasiswa akan dibimbing oleh 55 orang dosen supervisor yang dibagi ke dalam beberapa kelompok beranggotakan 4-5 orang mahasiswa.
Meski Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) sempat diujicobakan di kampus Poltekesos, dan sebagian mahasiswa sudah mengikuti perkuliahan secara luring, namun pelaksanaan praktikum laboratorium tetap akan dilaksanakan di lokasi sesuai domisili mahasiswa. Kebijakan ini diambil mengingat penyebaran covid varian omicron terus meningkat di Indonesia. Untuk memudahkan koordinasi sebagai penghubung komunikasi dan informasi dari pihak lembaga serta kelancaran pelaksanaan praktikum di lapangan (terkait perizinan yang harus disiapkan), mahasiswa diminta untuk membentuk kepanitiaan.
Untuk memberikan pemahaman tentang pelaksanaan praktikum di lapangan, mahasiswa dibekali dengan beberapa materi sebagai pedoman dalam melaksanakan praktikum. Pembekalan dilaksanakan selama satu hari penuh pada Kamis (03/02/22), yang dibagi ke dalam tiga sesi. Masing-masing sesi menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya masing-masing, yang membagikan pengetahuan dan pengalaman tentang pelaksanaan praktik pekerjaan sosial.
Secara umum mahasiswa diberi penguatan pemahaman tentang analisis permasalahan sosial dan strategi optimalisasi sumber daya sosial yang disampaikan oleh Samsul Maarif (Project Manager Yayasan Usaha Mulya Cianjur) dan Wawan Setiawan (Yayasan Societa Cianjur). Menurut Samsul Maarif, mahasiswa pada saat melaksanakan praktikum perlu melakukan analisis permasalahan sosial sebagai alat untuk menangkap realitas sosial secara objektif, komprehensif, adil dan berguna untuk perubahan. Hal ini dibutuhkan untuk membantu mahasiswa dalam mengidentifikasi permasalahan, sumber daya dan potensi yang bisa dimanfaatkan serta tindakan-tindakan atau strategi yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan.
Penjelasan ini juga diperkuat oleh Wawan Setiawan, yang mengingatkan mahasiswa untuk menguasai pengetahuan tentang Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) serta Potensi dan Sumber Kesejahteraaan Sosial (PSKS) pada saat turun ke lapangan. Wawan juga menjelaskan tentang beberapa tools assessment atau alat yang bisa digunakan mahasiswa untuk mengidentifikasi masalah dan potensi, diantaranya dengan melakukan mobilitas sosial, melakukan pemetaan, melakukan observasi, membuat diagram venn, membuat analisis penghidupan dan membuat matriks ranking.
Pada sesi terakhir pembekalan, Prof. Adi Fahrudin, Dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), lebih menekankan pada pentingnya penguasaan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh mahasiswa sebagai calon pekerja sosial. Keterampilan dasar (basic skill) pekerjaan sosial meliputi tiga hal yaitu keterampilan verbal (berbicara), keterampilan non-verbal (sikap dan gerak-gerik tubuh) dan keterampilan observasi. Dengan menguasai ketiga keterampilan ini maka mahasiswa akan lebih mudah dalam melaksanakan praktikum di lapangan, dan mampu menemukenali permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Materi pembekalan praktikum yang diterima diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa saat berpraktik nanti di lapangan. Ketua Prodi Pekerjaan Sosial, Aep Rusmana, menghimbau mahasiswa agar memahami tujuan praktikum, mengenali dan mempraktikkan teknologi pekerjaan sosial untuk setiap proses yang dilakukan, sehingga bisa menjadi bekal saat pelaksanaan praktikum institusi dan komunitas ke depan. Pada pelaksanaan praktikum laboratorium ini, mahasiswa akan melakukan praktik untuk tahapan intake kontrak, asesmen dan perencanaan intevensi, menyangkut tiga sasaran PPKS pada aras mikro, meso dan mikro. Aep juga mengingatkan agar mahasiswa tetap memperhatikan pedoman pelaksanaan praktikum, membuat timeline agar setiap tahapan praktik terlaksana sesuai jadwal, mendokumentasikan semua kegiatan yang dilakukan serta menjaga nama baik kampus dan tetap menerapkan protokol kesehatan selama praktikum berlangsung.***dee
BERITA TERBARU
POPULAR TAGS
Silahkan isi dengan lengkap data di bawah ini.