BERITA POLTEKESOS




Humas-Poltekesos, Bandung – Penyematan tanda peserta kepada Muhammad Suryo Ramadhan (Kelas 1B Peksos) dan Zakia Aulia Zahra (Kelas 1G Peksos) oleh Direktur Poltekesos Bandung; menandai dibukanya penyelenggaraan kegiatan Latihan Dasar Bela Negara dan Satuan Tugas Anti Napza Tahun 2020. Acara pembukaan dilakukan secara luring di Gedung Auditorium Kampus Poltekesos Bandung (Selasa, 14/10/2020), dihadiri oleh sejumlah pejabat struktural dan 10 orang peserta latsar, sedangkan peserta lainnya mengikuti secara daring menggunakan zoom meeting dari rumah masing-masing.

Latsar Bela Negara dan Satuan Tugas Anti Napza merupakan kegiatan wajib yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa Poltekesos selain kegiatan Program Pengenalan Institusi (PPI). Jika pada tahun-tahun sebelumnya kegiatan latsar dilaksanakan di luar kampus, tahun ini pelaksanaan kegiatan dikemas dan disesuaikan dengan situasi pandemi dan arahan penerapan protokol kesehatan. “Selama empat hari mulai 14-17 Oktober 2020, 558 orang peserta yang terdiri atas 550 orang mahasiswa angkatan 2020 dan delapan orang mahasiswa angkatan lama yang belum latsar sebelumnya, akan mengikuti kegiatan latsar secara blended (daring dan luring) dengan menggunakan zoom meeting dari rumah masing-masing”, tutur penanggungjawab kegiatan, Epi Supiadi saat menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan.

Direktur Poltekesos Bandung, Marjuki, dalam sambutannya juga mengajak peserta latsar secara bersama-sama mengikuti latsar untuk mendapatkan sharing informasi dan menambah wawasan terkait bela negara yaitu cinta air, kesadaran berbangsa dan bernegara, meyakini Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara serta memiliki kemampuan awal bela negara. “Sebagai mahasiswa Poltekesos Bandung yang nantinya akan menjadi pekerja sosial dan akan menghadapi setidaknya 26 jenis permasalahan sosial di masyarakat, mahasiswa diharapkan dapat menginternalisasikan dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam berperilaku”, ujar beliau.

Latihan dasar 2020 tidak hanya sekedar memberikan pemahaman tentang bela negara dan masalah napza. Sesuai dengan tema yang diusung “Bersatu Bela Negara, Berantas Korupsi, Lawan Corona dan Anti Napza”, penyelenggaraan latsar ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran dan kemampuan mahasiswa untuk memahami aspek-aspek bidang lainnya seperti pendidikan anti korupsi, penanganan bencana alam, wawasan kebangsaan dan NKRI, serta berbagai masalah sosial yang baru muncul terkait digitalisasi yang mempengaruhi perilaku mahasiswa dan penanganan pandemi Covid-19.

 

Kaum Muda Melawan Korupsi

Pendidikan anti korupsi menjadi materi pertama yang diterima peserta Latsar Bela Negara dan Satuan Tugas Anti Napza 2020, yang disampaikan secara daring oleh Siti Patimah, Fungsional Dikyanmas dari Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pembertasan Korupsi (KPK). Pendidikan anti korupsi ini sangat penting dipahami oleh mahasiswa Poltekesos sebagai sebuah tindakan preventif melalui edukasi dan kampanye pemberantasan korupsi. Faktanya, pelaku korupsi di Indonesia banyak dilakukan oleh kelompok muda, dimana 86% pelakunya merupakan lulusan perguruan tinggi dan berdasarkan data KPK terdapat 75 kasus korupsi yang dilakukan oleh koruptor muda dengan usia dibawah 40 tahun.

Tindakan korupsi tidak melulu hanya terkait penyalahgunaan kekuasaan atau kebijakan untuk kepentingan kelompok tertentu, namun bisa juga terjadi pada perilaku sehari-hari. Contoh sederhana, tindakan koruptif yang sering dilakukan mahasiswa di kampus, seperti titip absensi, mencontek saat ujian, plagiat tugas, datang kuliah terlambat dan melakukan gratifikasi kepada dosen. Hal ini bisa dicegah jika sejak awal mahasiswa sudah memiliki karakter yang tangguh dan mampu menerapkan budaya integritas yaitu jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil.

Seperti yang sudah dilaksanakan di beberapa kampus lain, mahasiswa Poltekesos Bandung juga bisa berkontribusi besar dalam mencegah perilaku koruptif, terutama di lingkungan kampus. Mahasiswa bisa melakukan berbagai kampanye integritas dengan membuat poster atau film pendek, melakukan penelitian dan kegiatan pengabdian masyarakat  tentang dampak korupsi dan pentingnya pencegahan tindakan korupsi serta mengawal penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi dengan membentuk Komunitas Mahasiswa Antikorupsi. ***dee




@poltekesosbandung

Silahkan isi dengan lengkap data di bawah ini.