HumasPoltekesosBDG_Menuju Indonesia Emas 2045, Indonesia terus berjuang menghadapi tantangan kemiskinan yang melanda sebagian besar masyarakatnya. "Transformasi Sosial dalam Strategi Penanggulangan Kemiskinan" menjadi topik dalam seminar yang diselenggarakan di Auditorium Poltekesos Bandung, Jumat (07/06/2024).
Acara ini menghadirkan Narasumber Tirta Sutedjo, ST, MWRM., sebagai Direktur Penanggulangan Kemiskinan & Pemberdayaan Masyarakat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) yang menangani kepentingan dari berbagai sektor terutama berfokus pada Transformasi Sosial, Ekonomi, dan Tata Kelola. Adapun moderator pada kegiatan ini adalah Wakil Direktur Bidang Akademik, Lina Favourita Sutiaputri, Ph.D.
Transformasi sosial menuju tahun 2045, angka kemiskinan diharapkan dapat mencapai 0,5 - 0,8% dibandingkan dengan angka sekarang yaitu pada posisi 9,36%. Angka kemiskinan sendiri lebih sedikit menurun di wilayah pedesaan dari pada perkotaan.
Adapun tantangan multidimensi seperti Program yang tepat sasaran masih rendah, Pembaruan data masih kurang efektif, Program kementerian masih kurang terkoordinasi dan terintegrasi, Pendanaan yang belum berkesinambungan, dan Perlindungan sosial yang belum adaptif.
Namun ada strategi dalam menangani hal ini, yaitu bantuan sosial yang adaptif, integrasi penentuan target dan manfaat, satu sistem registrasi sosial ekonomi, keterampilan bekerja dan kewirausahaan sepanjang hayat, dan memastikan kesiapan usia lanjut.
Tiga pilar intervensi dapat membantu penanganan kemiskinan, yaitu berupa pengurangan beban masyarakat melalui bantuan dan cakupan yang terus ditingkatkan, memastikan masyarakat dapat mengakses fasilitas baik pendidikan, kesehatan maupun ekonomi, dan pengurangan kantong-kantong kemiskinan.
Arah kebijakan perlindungan sosial untuk semua penduduk sepanjang hayat, yaitu perlindungan sosial, jaminan sosial, dan pemberdayaan sosial. Seminar ini menjadi wadah penting untuk berbagi pengetahuan, memperkuat kolaborasi antar sektor, dan merumuskan langkah konkret dalam transformasi penanggulangan kemiskinan di Indonesia.
Kegiatan dibuka oleh Direktur Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, dan dihadiri oleh Wakil Direktur Bidang Umum, Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ketua Prodi Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial, Ketua Prodi Rehabilitasi Sosial, Sekretaris Prodi Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial & Sekretaris Prodi Rehabilitasi Sosial, Sekretaris Senat, Kepala Pusat Penelitian, Kepala Laboratorium Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial &Kepala Laboratorium Rehabilitasi Sosial, Seluruh Dosen dan Mahasiswa Prodi Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial, Rehabilitasi Sosial, dan Pekerjaan Sosial, serta Dosen perwakilan dari Universitas Pasundan Bandung, Universitas Padjajaran, Universitas Pendidikan Indonesia, BBPPKS Lembang dan sentra terpadu Wyata guna.
BERITA TERBARU
POPULAR TAGS
Silahkan isi dengan lengkap data di bawah ini.