HumasPoltekesosBDG_ Masa depan Indonesia sangat bertumpu pada kemampuan generasi muda dalam menghadapi ketatnya persaingan dan perkembangan zaman. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya komprehensif untuk mendorong kemampuan anak muda terutama generasi Z yang tidak hanya bertumpu pada kemampuan akademis melainkan juga memiliki kemampuan soft skills, emosional dan intelegensia yang mumpuni untuk melakukan perubahan positif dimasyarakat. Auditorium, Jum'at (07/06/2024)
Dalam memupuk hal tersebut diatas, Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung pada Prodi Rehabilitasi Sosial selenggarakan Kuliah Umum yang mengusung tema "Soft Skills Meraih Sukses dalam Karir" dengan menghadirkan Narasumber Dr. Robben Rico, A.Md. lLAJ., SH. ST., M.Si., CRGP., BFA. dari Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial RI. Pada kesempatan ini, Wakil Direktur bidang Akademik Lina Favourita Sutiaputri, Ph.D mewakili Direktur Poltekesos menyambut hangat kehadiran narasumber dan membuka Kuliah Umum dengan Khidmat.
Pada sambutannya Lina menuturkan bahwa kegiatan Kuliah Umum ini merupakan program yang penting dan sering dilakukan di Poltekesos Bandung, hal ini bertujuan untuk memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan secara luas langsung dari ahlinya serta mengasah kemampuan mahasiswa dalam berkomunikasi dan menyimak dengan baik. Ujarnya
Selain kemampuan Hard Skills, Mahasiswa diperlukan Soft Skills yang mumpuni untuk menunjang karakter diri dan etos terhadap pekerjaan. Dimana Hard Skills dan Soft Skills pada umumnya memiliki aspek penilaian perkembangan dalam karir dimasa depan yang saling berkesinambungan. Akan tetapi kemampuan soft skills memiliki nilai yang utama diamana 85 % soft skills dapat dipertanggungjawabkan bagi kesuksesan karir sedangkan 15 % bagi disematkan untuk Hard Skills.
Dewasa ini, terdapat 6 komponen kemampuan yang masuk kedalaman kategori yang sering dikenal 6C dimana; Character (Karakter), Citizenship (Kewarganegaraan), Critical Thinking (Berpikir Kritis), Creativity (Kreatif), Collaboration (Kolaborasi) dan Communication (Komunikasi). Selain enam komponen tersebut Mahasiswa harus mampu memiliki Kemampuan Leadership yang tentu saja tidak setiap orang mampu dan memilikinya.
Sebagai pekerja sosial atau pemimpin nantinya, Mahasiswa perlu memahami, merancang dan menganalisis setiap kebutuhan yang notabennya dalam ilmu sosial itu tidak akan sama satu dengan yang lainnya. Menganalisis atau asesmen yang dilakukan pekerja sosial harus bertumpu pada 4 pilar yaitu Pemberdayaan Sosial, Rehabilitasi Sosial, Jaminan Sosial dan Perlindungan Sosial. Dengan memperkuat pilar tersebut maka diyakini bahwa Kesejahteraan Masyarakat akan terwujud.
Kegiatan dihadiri Wakil Direktur bidang Umum, Wakil Direktur bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ketua Prodi Pekerjaan Sosial, Ketua Prodi Rehabilitasi Sosial, Ketua Prodi Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial, Ketua Prodi Magister Terapan, Sekretaris Prodi Rehabilitasi sosial, Sekretaris Prodi Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial, Kepala Laboratorium Rehabilitasi Sosial, Kepala Laboratorium Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial, Seluruh Dosen dan Mahasiswa Prodi Pekerjaan Sosial,Mahasiswa Prodi Rehabilitasi Sosial dan Mahasiswa Prodi Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial.
BERITA TERBARU
POPULAR TAGS
Silahkan isi dengan lengkap data di bawah ini.