HumasPoltekesosBDG_Dalam sebuah momen yang sarat makna, hari ini Kamis (25/04/2024), Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung dengan bangga menggelar Sidang Terbuka Senat untuk mengukuhkan Guru Besar pertamanya sejak berdiri pada tahun 1964. Acara ini tidak hanya menjadi tonggak sejarah yang luar biasa bagi institusi, tetapi juga bagi civitas akademis secara luas.
Profesor Ellya Susilowati, Ph.D, layak mendapatkan apresiasi dan penghargaan atas pencapaian tertinggi dalam kariernya sebagai seorang pendidik, yaitu pengangkatan sebagai Guru Besar (Profesor). Keberhasilannya bukan hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga meningkatnya kualitas akademis Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung.
Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengukuhan Prof. Ellya Susilowati, Ph.D, bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari sebuah tantangan baru. Dengan keberadaannya, Prof. Ellya akan menjadi sumber inspirasi bagi dosen-dosen lainnya untuk terus berprestasi dan berkontribusi dalam dunia akademis.
Poltekesos Bandung memiliki misi yang jelas dalam menyediakan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesejahteraan sosial yang unggul dan memiliki daya saing di tingkat global. Tantangan di masa depan, seperti globalisasi pendidikan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, pertumbuhan jumlah penduduk, dan peningkatan kompleksitas permasalahan sosial, memerlukan inovasi dan adaptasi yang cepat dari semua pihak terkait. Dalam menghadapi tantangan tersebut, dibutuhkan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan, mengembangkan program studi baru, memperkuat kurikulum, serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai.
“Kami mengajak seluruh sivitas akademika Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung untuk bersama-sama menjalankan misi ini. Mari kita terus berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga kita dapat mewujudkan visi Indonesia Emas di tahun 2045, yakni Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, makmur, sejahtera, dan berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain,” tegas Risma.
“Kepada Profesor Ellya Susilowati, Ph.D, kami ucapkan selamat atas pengukuhan beliau sebagai Guru Besar. Semoga beliau senantiasa menjadi teladan bagi kita semua. Terima kasih atas perhatian dan kerjasama dari semua pihak dalam kesuksesan acara ini,” ungkap Risma dalam menutup sambutannya.
Prof. Ellya Susilowati, Ph.D., yang telah dikukuhkan sebagai Guru Besar Poltekesos Bandung, menyampaikan orasi ilmiahnya dengan judul "Praktik Pekerjaan Sosial dalam Penanganan Kekerasan Seksual terhadap Anak: Perspektif Ekologi Sosial." Orasi ini membahas penggunaan pendekatan ekologi sosial untuk memperkuat praktek pekerjaan sosial dalam mencegah dan menangani kekerasan seksual terhadap anak.
Kasus kekerasan seksual terhadap anak merupakan permasalahan serius yang mempengaruhi kesehatan mental, lingkungan, dan kesejahteraan anak. Prof. Ellya menjelaskan bahwa pendekatan ekologi sosial memberikan strategi untuk meningkatkan efektivitas penanganan kekerasan terhadap anak. Dalam orasi ini, berbagai data terkait dengan kekerasan seksual terhadap anak disajikan, termasuk prevalensi, dimensi kekerasan, dan konsekuensi jangka panjangnya.
Salah satu poin penting yang dibahas adalah perlunya memahami dimensi kekerasan seksual, termasuk konteks sosial, relasi antara korban dan pelaku, dan bentuk viktimisasi. Melalui pendekatan ekologi sosial, Prof. Ellya mengilustrasikan bagaimana berbagai faktor lingkungan mempengaruhi perkembangan individu dan memberikan strategi untuk meresponsnya.
Dalam merespons kekerasan seksual terhadap anak, Prof. Ellya menekankan pentingnya prinsip-prinsip dasar dalam pekerjaan sosial, termasuk memastikan keadilan sosial, mengakui keberagaman, dan melibatkan komunitas dalam pengambilan keputusan. Dia juga menyampaikan langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan oleh pekerja sosial, seperti identifikasi kasus, perlindungan anak, konseling, dan dukungan kepada keluarga korban.
Selain itu, Prof. Ellya juga mengajukan beberapa usulan kepada Kementerian Sosial, termasuk pengembangan kebijakan nasional, pelatihan bagi pekerja sosial, dan kerja sama lintas sektor untuk memperkuat perlindungan anak. Orasi ini menegaskan pentingnya pendekatan holistik dan berkelanjutan dalam penanganan kekerasan seksual terhadap anak serta peran kunci pekerja sosial dalam upaya tersebut.
Pengukuhan ini dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kemensos RI, Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa, Staf Khusus Menteri Bidang Pengembangan SDM dan Program Kementerian, Staf Khusus Menteri Bidang Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial, Staf Ahli Menteri Sosial bidang Perubahan dan Dinamika Sosial, Kepala Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Profesi Kementerian Sosial, Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Sosial, Prof. Adi Fahrudin, Prof. Jusman Iskandar, Prof. Syarif Muhidin (UNPAS), Dra. Miryam Sinaga, MSW (Poltekip), Direktur STIA LAN, Kepala BBPPKS Lembang, Kepala Sentra Wyata Guna, Kepala Sentra Abiyoso, Keluarga Prof. Ellya dan seluruh civitas akademika Poltekesos Bandung.
BERITA TERBARU
POPULAR TAGS
Silahkan isi dengan lengkap data di bawah ini.