HumasPoltekesosBDG_Direktur Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung Suharma, menyaksikan secara langsung 100 warga dari 4 Kabupaten dan 1 Kota, penerima bantuan Kemensos, berlatih kewirausahaan, yang diprakarsai oleh Poltekesos Bandung. Pelatihan kewirausahaan ini merupakan rangkaian dari kegiatan Dies Natalis Poltekesos ke-59, yang mengambil tema: "Refleksi Dalam Berinovasi Untuk Kualitas Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial"
Pelatihan ini sebagai sebuah upaya agar warga punya kemampuan daya tahan dan daya juang dalam berusaha atas pilihannya. Pelatihan ini dapat penguatan dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, dengan materi pelatihan kreasi sajian mie, variasi jenis usaha, pemasaran maupun dukungan bahan usaha. Selain pelatihan ini, 100 warga inipun mendapatkan gerobak yang desain sebagai sarana untuk menunjang kegiatan usahanya lengkap dengan bahan dagangannya. Mereka adalah warga dari kabupaten
Sumedang 20 orang, kabupaten Garut 40 orang, kabupaten Bandung
10 orang, kabupaten Bandung Barat 10 orang, Kota Bandung 20 orang.
Suharma mengatakan bantuan, pelatihan dan pemberdayaan usaha ini sebagai upaya bagi perwujudan kemandirian warga penerima bantuan, sehingga bisa beraktivitas dan keluar dari ketergantungan menerima bantuan.
Ditambahkan oleh Ketua Pengabdian Pada Masyarakat Poltekesos, selaku project manager, Yuti Sri Ismudiyati " sesuai dengan tupoksinya, Kemensos memiliki target agar para warga penerima bantuan yang dibantu dapat keluar dari keterbatasannya, dan menjadi berdaya serta punya kemampuan secara ekonomi terlepas dari kemiskinan".
“Harus ada kemauan, harus ada semangat kalau mau hidup lebih baik,” ujar Yuti saat menghampiri salah seorang peserta pelatihan. Yuti mendampingi Direktur Poltekesos Suharma dan General Manager PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Noodle Division Cabang Bandung, Udin Chen.
Pada rangkaian acara Dies Natalis ke-59 ini, Poltekesos juga menerjunkan para mahasiswanya untuk juga berlatih dalam bidang kewirausahaan, sehingga kelak para mahasiswa bisa menjadi pendamping bagi para warga yang menerima bantuan dari Kemensos. Ini sesuai dengan status Poltekesos sebagai perguruan tinggi vokasi yang lebih banyak pada praktek selain keilmuan secara teoritik.
Yuti berharap Poltekesos menjadi _back bone_ dalam implementasi tupoksi Kemensos di bidang rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan dan jaminan sosial. Poltekesos senantiasa harus dekat dengan induknya, dan berkontribusi langsung menjawab dan menyelesaikan berbagai persoalan sosial yang makin berkembang.
Dalam rangkaian Dies Natalis ini, Poltekesos melakukan bakti sosial operasi katarak gratis bagi warga tidak mampu, pemberian sarapan seru dan susu kepada 2.500 siswa sekolah dasar di 4 kabupaten dan 1 kota, Jawa Barat.
Salah seorang bupati yang warganya menerima bantuan, yaitu Bupati Garut, Rudi menyambut baik langkah yang dilakukan Poltekesos sebagai perguruan tinggi kedinasan di bawah naungan Kementerian Sosial Republik Indonesia. “Saya mengapresiasi pada Poltekesos atas langkah strategis dalam memberdayakan warga Garut di bidang kewirausahaan khususnya bagi warga yang secara ekonomi kurang. Sementara di Garut banyak potensi yang bisa dikembangkan. Semoga dengan pelatihan kewirausahaan ini akan memperkuat daya dorong peningkatan ekonomi dan mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Garut.”
Direktur Poltekesos, Suharma menambahkan langkah yang digagas ini sebagai ajang bagi para mahasiswa mengembangkan kompetensi dan kapabiltasnya, melatih mahasiswa praktek langsung sesuai dengan kompetensi keilmuan yang diperoleh di bangku kuliah. Suharma juga menegaskan platform ini pun sebagai ajang bagi para dosen untuk mengembangkan kompetensi, kapasitas dan kapabilitasnya, _quick response_ atas berbagai gejala dan fenomena sosial di berbagai tipologi masyarakat.
Ibu Julaeha, salah seorang penerima bantuan mewakili penerima lainnya mengatakan merasa senang atas pelatihan ini, menjadi pendorong bagi pengembangan usaha yang dipilihnya, mampu membuat variasi usaha, menjadi tahu cara memasarkan usaha, dan mengelola keuangan.
Selain pelatihan, operasi katarak, pemberian susu dan sarapan seru, juga dilakukan bakti sosial di sejumlah desa yang menjadi lokasi praktikum komunitas, menerjunkan sebanyak 493 mahasiswa, 85 dosen dari 3 Program Studi Sarjana Terapan, yaitu program studi Pekerjaan Sosial, program studi Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial dan program studi Rehabilitasi Sosial.
BERITA TERBARU
POPULAR TAGS
Silahkan isi dengan lengkap data di bawah ini.