Humas-Poltekesos, Bekasi – Pada pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Perguruan Tinggi mulai berlomba-lomba untuk mengembangkan talent mahasiswa untuk mempersiapkan lulusannya. Mahasiswa diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengembangkan diri sesuai dengan minat dan bakat yang mereka miliki. Poltekesos Bandung sebagai perguruan tinggi vokasi yang melahirkan pekerja sosial, melihat hal ini sebagai sebuah tantangan bagaimana mengintegrasikan minat dan bakat mahasiswa dengan profesi pekerjaan sosial melalui pengembangan talent. 

Hal ini disampaikan oleh Direktur Poltekesos Bandung, Suharma, saat membuka pelaksanaan Workshop Talent Development Course (TDC) yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 2 Desember 2023 di Gedung Aula Sentra Terpadu Pangudi Luhur, Bekasi. “Talent yang dimiliki oleh mahasiswa Poltekesos jika ditopang dengan hasil pendidikan, kapasitas dan keterampilan yang dimiliki, maka akan melekat dan mendarah daging pada profesi yang digelutinya nanti. Jangan sampai mahasiswa yang dididik untuk menjadi seorang pekerja sosial, memiliki minat dan bakat yang berbeda sehingga pada akhirnya memilih bidang lain, dan tentunya hal ini akan mempengaruhi penilaian akreditasi dan tracer study”, ujarnya.

Pada kegiatan ini menghadirkan dua narasumber dari sektor dunia usaha dan pemerintahan, yang juga merupakan Alumni STKS-Poltekesos Bandung. Pada kesempatan pertama, peserta workshop mendapatkan sharing pengalaman dari Dindin Komarudin, Ketua Yayasan Kumala Jakarta, yang konsen dan konsisten dalam memberdayakan PPKS, khususnya pemberdayaan potensi anak jalanan dan tuna wisma melalui bank sampah.  Akrab disapa Abah Dindin, beliau menjelaskan bahwa dengan perkembangan zaman yang semakin cepat, pekerja sosial khususnya di seting praktik lapangan, harus mampu menyesuaikan diri, kreatif dan inovatif dan mampu menjangkau berbagai pangsa pasar. Menurutnya,  pekerja sosial harus berani branding, mengangkat roh atau konsep pekerjaan sosial dengan berbagai trend saat ini, serta aktif mempublikasikan hasil kerja yang dilakukan melalui berbagai platform media sosial sehingga profesi ini semakin dikenal luas.

Berkaitan dengan pengembangan talent, Abah Dindin sepakat bahwa hal ini menjadi satu hal penting yang harus dikembangkan. ”Ketika talent dibarengi dengan konsistensi maka akan besar manfaatnya. Mahasiswa yang ada di kampus harus didorong bakat dan minatnya walaupun kecil asal diasah akan mendatangkan hasil, yang tidak mampu memunculkan potensinya akan tertinggal”, tutur Abah.

Selanjutnya Kepala Pusdiklatbangprof Kementerian Sosial RI Afrizon Tanjung, juga mengajak seluruh peserta untuk melihat kondisi di dalam kampus dan menjadikan sebuah pemikiran bersama bagaimana lulusan Poltekesos nantinya bisa bekerja di berbagai bidang/sektor baik di pemerintahan atau dunia usaha. Afrizon berpendapat bahwa pemilihan sebuah kampus salah satunya didasari oleh minat dan bakat dan sejak awal sudah mulai diarahkan pada saat mahasiswa baru memilih program studinya. Hal ini kemudian akan berkembang di dalam perkuliahan yang disesuaikan dengan kurikulum pembelajaran yang marketable dan penetapan standar kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja. 

Pelaksanaan Workshop TDC bertujuan untuk meningkatkan pelayanan Poltekesos Bandung terhadap user, khususnya mahasiswa dan alumni. Melibatkan 50 orang alumni STKS-Poltekesos lintas angkatan yang berada di wilayah Bekasi, workshop ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi untuk mengetahui kondisi alumni, menggali aspirasi, pendapat, masukan dan informasi sebagai feedback kemajuan Poltekesos ke depan. Ada dua topik yang diperdalam pada workshop ini yaitu bagaimana memaksimalkan peran IKA Alumni dan Talent Development Course. Peserta dibagi ke dalam 4 kelompok dengan untuk melaksanakan Focus Group Discussion dengan topil terkait pengembangan kurikulum dan kompetensi, magang, peran IKA Alumni dan jejaring. Masukan dan gagasan yang diperoleh dari kegiatan ini nantinya juga diharapkan bisa menjadi dasar dalam penyelenggaraan kurikukum dan pengembangan minat bakat mahasiswa.***dee