BERITA POLTEKESOS




HumasPoltekesosBDG_Jakarta, Rabu (9/8/2023) Dalam konteks kelangsungan masyarakat, perhatian terhadap lanjut usia (lansia) menjadi sangat penting baik dari segi fungsi maupun kesejahteraan mereka. Negara-negara, termasuk Jepang, telah mengambil langkah serius dalam memerhatikan populasi lanjut usia, melibatkan kebijakan dan program pemerintah untuk memastikan perhatian terhadap kelompok ini. Artikel ini akan menjelajahi perhatian Jepang terhadap lansia serta kerja sama dengan Indonesia dalam mengintegrasikan pekerja sosial sebagai bagian dari tim perawatan, disertai dengan pembangunan kurikulum yang sesuai untuk mengatasi tantangan dalam bidang ini.

Di tengah dinamika masyarakat yang terus berkembang, perhatian terhadap kelompok lanjut usia (lansia) menjadi aspek krusial yang mencakup berbagai aspek, termasuk fungsi dan kesejahteraan mereka. Tidak hanya terbatas pada Indonesia, beberapa negara maju, seperti Jepang, telah mengambil langkah serius untuk mengatasi tantangan yang dihadapi lansia, melalui implementasi berbagai kebijakan dan program pemerintah yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dan peningkatan kesejahteraan mereka.

Salah satu negara yang memiliki perhatian terhadap lansia adalah Jepang. Meskipun kaya dengan budaya dan tradisi, Jepang telah mengambil tindakan progresif dalam merespons kebutuhan lansia. Pada abad ke-20, terjadi pergeseran dari pola rumah tangga tiga generasi menjadi model keluarga inti. Namun, nilai-nilai tradisional yang menekankan pentingnya lansia tinggal bersama keluarga masih terjaga. Kendati demikian, proporsi lansia yang tinggal bersama anak menurun dari 77% pada tahun 1970 menjadi 65% pada tahun 1985.

Perubahan ini juga tercermin dalam peningkatan jumlah lansia yang tinggal di rumah atau panti jompo di Jepang, meningkat dari sekitar 75.000 orang pada tahun 1970 menjadi lebih dari 216.000 orang pada tahun 1987. Pemerintah Jepang telah mengambil tanggung jawab besar dalam menjaga kesehatan lansia. Namun, perawatan lansia yang membutuhkan perhatian khusus, seperti perawatan di tempat tidur atau bagi mereka yang mengalami gangguan mental, masih banyak dilakukan oleh anggota keluarga, terutama menantu perempuan.

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan lansia, Pemerintah Jepang telah mengambil langkah konkret. Salah satunya adalah mengirimkan empat peneliti terkemuka untuk mengevaluasi program perawatan lansia di Indonesia. Tim ini terdiri dari para akademisi terkemuka seperti Prof. Junko Wake dari Tokyo Metropolitan University, Prof. Mie Ohwa dari Kwansei Gakuin University, Prof. Viktor Virág dari Japan College of Social Work, dan Kana Matsuo, Peneliti Ahli dari Shukutoku University. Pada kesempatan penting ini, para peneliti ini berdiskusi dengan Direktur Poltekesos Bandung, Tim Biro Perencanaan 
Kementerian Sosial RI, serta berbagai pihak yang terlibat dalam bidang pekerjaan sosial dan kesejahteraan lansia.

Kementerian Sosial RI, yang diwakili oleh Pusdiklatbangprof bersama Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung, dengan sigap menyelenggarakan pertemuan ini. Kepala Pusdiklatbangprof memberikan kesempatan kepada para peneliti untuk membahas empat pertanyaan kunci yang diajukan oleh Tim Peneliti dari Japan College of Social Work:

1. Apakah ada peluang kolaborasi dalam perspektif kesejahteraan sosial dan pekerjaan sosial untuk mengintegrasikan migran pekerja dari Indonesia ke Jepang sebagai petugas perawatan, dengan tujuan membangun komunitas multikultural?
2. Apa kebutuhan pendidikan dan dukungan yang diperlukan dalam bidang ini? Apakah penelitian dan studi lanjutan di Jepang dan Indonesia perlu dilakukan untuk tujuan ini?
3. Perlukah pemahaman mendalam tentang kondisi ekonomi, mental, dan kualitas hidup pekerja migran, serta pertimbangan pengembangan karir masa depan mereka di kedua negara?
4. Apakah ada masalah dalam kesejahteraan sosial dan pekerjaan sosial yang perlu ditangani bersama oleh para peneliti dan pemangku kepentingan di kedua negara?

Dalam kerangka kerjasama ini, Kepala Pusdiklatbangprof, Afrizon, menegaskan pentingnya sertifikasi bagi lulusan Poltekesos agar mampu menjadi ahli dalam merawat lansia. Selain itu, lulusan Poltekesos Bandung juga diharapkan memahami dengan baik budaya dan kebiasaan masyarakat Jepang, sehingga mampu menjalani proses magang di Jepang dengan sukses di masa depan.

Sebagai pelengkap, diskusi melibatkan dosen praktisi yang memiliki keahlian dalam perawatan lansia. Mereka membahas kurikulum khusus yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia kerja, terutama dalam pengembangan keterampilan merawat lansia. Keseluruhan rangkaian diskusi dan pertemuan ini mencerminkan komitmen yang kuat dari kedua negara dalam meningkatkan kesejahteraan lansia serta menciptakan komunitas multikultural yang inklusif.




@poltekesosbandung

Silahkan isi dengan lengkap data di bawah ini.