HumasPoltekesosBDG_Sumpah Pemuda sangat penting untuk masih tetap digelorakan dan diwariskan kepada generasi penerus bangsa supaya mereka pun mempunyai semangat juang seperti yang telah dijalankan oleh para pejuang terdahulu. Tanggal 28 Oktober menjadi saksi dan selalu diperingati oleh seluruh rakyat Indonesia sebagai Hari Sumpah Pemuda. Momen bersejarah pembangkit nasionalisme dalam mengusir penjajah dan hidup merdeka di negara yang berdaulat ini.

Tiga Fondasi Sumpah Pemuda yang senantiasa diikrarkan, yaitu Bertanah Air Satu yaitu Tanah Air Indonesia, Berbangsa Satu yaitu Bangsa Indonesia, dan Menjunjung Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia. Ketiga fondasi itu harus terus digelorakan kepada generasi penerus, bukan hanya mengingatkan mereka akan perjalanan sejarah bangsa ini, melainkan karena ketiga fondasi itu modal utama untuk menjaga eksistensi kedaulatan bangsa dan negara dalam bingkai kemandirian secara penuh. Pada Poin itu juga memberikan tekanan yang sangat kuat kepada para pemuda akan pentingnya menjaga bumi yang kita pijak demi keberlangsungan masa depan generasi penerus.

Pada kesempatan ini, Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung sebagai Instansi Pendidikan dibawah Kementerian Sosial RI ikut serta dalam memperingati hari sumpah pemuda dengan menyelenggarakan Upacara yang diikuti oleh seluruh pegawai Poltekesos PNS, Honorer dan Mahasiswa.

Kehidmatan upacara sangat terasa saat Pengibaran Bendera Merah Putih disertai lagu Indonesia Raya serta pada saat ikrar sumpah pemuda dengan diiringi lagu bangun pemuda pemudi oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara Mahasiswa (PSM) dan Muhawarman Resimen Mahasiswa (Menwa) selaku Petugas Upacara.

“Melalui revolusi mental pemuda, kita berharap lahir generasi muda Indonesia yang tangguh, berkarakter, mandiri dan rela berjuang untuk kepentingan bangsa dan negaranya. Hal ini selarah dengan tema yang diusung pada peringatan yang ke 94 “Bersatu Bangun Bangsa”, sehingga Indonesia mampu bersaing dalam segi apapun dan berkembang maju dalam berbagai bidang”. Ujar Epi pada Sambutannya sebagai Inspektur Upacara.