Humas-Poltekesos, Yogyakarta – Poltekesos Bandung terus berupaya untuk mengembangkan berbagai bentuk kerja sama dengan berbagai mitra stakeholder termasuk Instansi dan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS), salah satunya melakukan rintisan dengan Dinas Sosial Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin, 11/10/2021).
Core utama rintisan kerja sama terkait pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi meliputi bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya penyelenggaraan laboratorium pekerjaan sosial bagi mahasiswa Poltekesos Bandung sebagai tempat untuk melaksanakan praktik penerapan teknologi pelayanan pekerjaan sosial.
Kepala Dinas Sosial Provinsi DIY, Endang Patmintarsih, menyambut baik rintisan kerja sama yang akan ditindak lanjuti dengan Poltekesos. Endang menilai kerja sama ini akan menjadi wacana yang luar biasa untuk mengembangkan dan memaksimalkan pelayanan kesejahteraan sosial terutama di Provinsi DIY. “Saya gemas dengan situasi saat ini, program kesejahteraan sosial itu luar biasa, tapi tidak kelihatan (hasilnya). Pelayanan yang diberikan juga tidak mudah, sayangnya sering kali tidak didukung dengan SDM yang sesuai dengan latar belakangnya”, tuturnya.
Lebih lanjut Endang menjelaskan bahwa DIY memiliki permasalahan sosial yang cukup besar karena menjadi wilayah irisan dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur, dengan data PMKS yang cukup besar, sekitar 67% di atas nilai rata-rata nasional. Endang juga mengungkapkan bahwa Dinas Sosial terus mendorong LKS yang sudah melakukan pelayanan kesejahteraan sosial di Yogyakarta untuk mendaftarkan lembaganya dengan memberikan kemudahan perizinan, hal ini dibutuhkan agar pelayanan sosial yang diberikan LKS bisa dipantau dan tidak illegal. Saat ini baru 322 LKS yang terdaftar di Dinas Sosial DIY.
Dinas Sosial Provinsi DIY juga merekomendasikan Poltekesos Bandung untuk melakukan rintisan kerjasama dengan LKS yang ada di Yogyakarta, salah satunya dengan Yayasan Pondok Pesantren Modern Yatim dan Dhuafa Madania pimpinan Ustad. Suyanta, yang berlokasi di Janti Banguntapan, Bantul. Yayasan ini dinilai bisa menjadi mitra laboratorium praktik mahasiswa Poltekesos karena memiliki empat unit pelayanan yaitu LKSA Nurul Haq Madania, LKSA Balita Madania, LKS Lanjut Usia Wisma Kasepuhan Madania dan LKS Difabel Madania. Selain itu, yayasan ini juga mengembangkan unit kewirausahaan berupa usaha bakpia dan bakery, air minum kesehatan, handycraft dan batik, pertanian dan peternakan serta perkebunan sawit. Unit usaha kewirausahaan ini juga sekaligus menjadi wadah untuk memberdayakan penghuni LKS di yayasan ini. Tidak hanya LKS, Poltekesos juga direkomendasikan untuk memanfaatkan 6 (enam) balai pelayanan milik Dinas Sosial DIY sebagai laboratorium praktik.
Direktur Poltekesos, Marjuki, mengapresiasi rekomendasi yang diberikan oleh Dinas Sosial karena pelayanan yang diberikan sesuai dengan kajian-kajian yang dikembangkan di Poltekesos. “Ke depan dengan dukungan Dinas Sosial, bisa merekomendasikan LKS lainnya, sangat diperlukan untuk mengakses pelayanan yang diberikan, terutama yang terkait dengan program-program di Kementerian Sosial. Saya juga berharap Dinas bisa menjembatani kerjasama untuk kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat baik untuk dosen dan mahasiswa”ujarnya.
Dalam waktu dekat, mahasiswa Poltekesos Bandung dari Prodi Pekerjaan Sosial, Prodi Rehabilitasi Sosial dan Prodi Pemberdayaan dan Perlindungan Sosial, akan melaksanakan kegiatan praktikum berbasis komunitas. Sesuai saran dari Dinas Sosial DIY, Poltekesos akan segera membentuk Tim Teknis, khususnya untuk penyelenggaraan laboratorium sebagai tempat pelaksanaan praktik mahasiswa Poltekesos.***dee
BERITA TERBARU
POPULAR TAGS
Silahkan isi dengan lengkap data di bawah ini.