Seperti yang diketahui bahwa faktor penyebab Stunting itu bersifat multidimensi. hal ini ditunjukan dari hasil penelitian, Stunting disebabkan oleh prilaku masyarakat yang dimana prilaku tersebut menyangkut terhadap pengaturan pola makan gizi ibu hamil dan anak rentang usia antara 0-2 tahun, 3-5 tahun, pengasuhan anak balita, sanitasi yang buruk, kurangnya edukasi masyarakat terhadap stunting, kurangnya akses informasi bagi remaja calon orang tua muda, bu hamil, ibu menyusui dan orang tua yang mempunyai anak rentan usia 6-24 bulan, 3-5 tahun sera didukung oleh kader posiandu yang kurang mensosilisasikan informasi tentang stunting secara spesifikasi dan tumbuh kembang anak secara maksimal.
Berdasarkan masalah yang terjadi seperti diatas Politeknik Kesejaheraan Sosial (Poltekesos) Bandung laksanakan Webinar Hasil Kajian yang mengusung tema “Strategi Perubahan Prilaku Masyarakat dalam Pencegahan STUNTING”, yang akan dibahas Bersama Dr. Joyakin Tampubolon (Pusdiklat Kesos), Dr.Tri Cahyo (Dinkes Garut) dan Dini Haryanti (Direktur Eksekutif Yayasan Cipta). Kegiatan berlangsung secara Daring (Zoom Meeting), dibuka oleh Dr.Marjuki,M.Sc selaku Direktur Poltekesos dan Eddy Hendry selaku Head of ECED Tanoto Foundation. Sebelum dari kegiatan ini berlangsung Penelitian telah dilaksanakan oleh Ellya Sosilawati,Ph.D, Dwi Yuliani,Ph.D, Susilawati,Ph.D, dan Tuti Kartika,Ph.D. Rabu(21/4/2021).
Pada Prevalensi anak balita di Indonesia yang mengalami stunting pada tahun 2013 adalah 37% sementara tahun 2018 sebesar 30.8% (Unisef,2020). Meskipun melihat dari data tersebut menurun akan tetapi 1 dari 3 anak balita masih mengalami stunting dan mereka bukan saja terjadi pada kalangan keluarga miskin melainkan keluarga sejahtera lainnya, sehingga stunting ini menjadi agenda SDGs dan Pemerintah untuk kesejahteraan anak diIndonesia.
Stunting merupakan keadaan gagal tumbuh atau pengkerdilan pada sistem pertumbuhan tubuh anak dimana tinggi dan berat badannya tidak sesuai dengan usianya, Hal ini dapat dilihat tampak jelas pada usia anak 2 tahun. Apabila stunting tidak ada pencegahan sebelumnya makan akan berdampak perkembangan kognitif, motoric, dan verbal pada anak tidak optimal, mudah terkena penyakit infeksi, menurunnya Kesehatan reproduksi dan kapasitas belajar dan performa kurang saat sekolah. Pencegahan Stunting dipantau selama 1000 hari yang berawal sejak 0 hari dalam kandungan, maka dikenal 1000 HPK (1000 Hari Pertama Kehidupan).
Perubaha Perilaku dalam pencegahan stunting dapat dikategorikan menjadi 4 kategori diantaranya Tingkat Individual, Tingkat Masyarakat, Tingkat Institusi Layanan dan Tingkat Kebijakan. Melihat dari tingkatan tersebut maka dihasilkan Kelompok sasaran dalam Perubahan Prilaku seperti Kelompok Prioritas Sasaran Primer : Ibu Hamil, Kelompok Sasaran Sekunder : kelompok yang mampu mempengaruhi terjadinya stunting seperti wanita usia subur dan remaja, dan Kelompok Pendukung (sasaran tersier) : pihak yang terlibat sebagai lingkungan pendukung untuk upaya percepatan pencegahan stunting.
BERITA TERBARU
POPULAR TAGS
Silahkan isi dengan lengkap data di bawah ini.